Tidak Mampu Memetakan Biaya-Biaya
Bagi sebagian pengusaha terkadang merasakan kesulitan dalam membuat pemetaan biaya-biaya yang terjadi.
Ga ngerti apa itu akun keuangan
Ga ngerti apa itu akun riil atau akun nominal.
Ga ngerti apa itu debit dan kredit,
Ga bisa bedain apa itu pengeluaran apa itu beban,
Ga ngerti bedanya antara pendapatan dan pemasukan,
Ga tau biaya langsung, biaya tetap, dan biaya variable.
Bayar utang.. dianggap biaya,
Investasi pun dianggap biaya
Justru yang seharusnya jadi biaya, tidak dianggap sebagai biaya. Apaan tuh? Penggunaan bahan baku penyusutan dan amortisasi.
Lalu, bagaimana cara memetakan biaya-biaya yang terjadi agar memudahkan dalam analisa dan penentukan kebijakan kedepan ?
Langkah pertama- Perkirakan antara pendapatan dan pengeluaran
Langkah kedua- Perkirakan pengeluaran tetap dan pengeluaran tidak tetap.
Langkah ketiga- Buatlah kategori pengeluaran seperti beban gaji, beban transpor, beban listrik, air dan telp, dll
Langkah keempat- Buat laporan arus kas, setidaknya mencatat pendapatan dan pengeluaran
Langkah kelima- Gunakan sistem aplikasi keuangan untuk memudahkan dalam pencatatan.
Jadi, dalam memetakan biaya-biaya itu sangatlah penting, agar proses bisnis yang kita miliki dapat tergambar secara lengkap dan sistematis.
Selain itu, sebuah bisnis adalah rangkaian kegiatan dengan proses yang panjang, sehingga perlu dilakukan pemetaan biaya-biaya untuk memudahkan pengambilan keputusan dan pengembangan manajemen strategi bisnis, juga merupakan sebuah cara untuk mendeskripsikan usaha dengan jelas.
Baca juga:
#Part 1 Tidak Mampu Membedakan Keuangan Personal & Perusahaan
#Part 2 Tidak Mampu Mencatat Transaksi Keuangan Secara Reguler
#Part 3 Mengabaikan Pengeluaran-Pengeluaran Kecil (Latte Factor)