Penggabungan keuangan perusahaan dan keuangan pribadi berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan, terutama dalam mengontrol keuangan usaha. Bahkan pada hal yang ektrim berpengaruh pada kekurangan dana dan kebangkrutan usaha.
Memang jika usaha skala masih kecil, menyamakan uang yang diterima usaha dan uang pribadi tidak terlalu berdampak, namun tatkala usahanya sudah semakin besar akan kesulitan untuk melakukan monitoring pendapatan atau pun pengeluaran.
Apakah Anda masih melakukan hal2 serupa dibawah ini :
Urusan PRIBADI dicatat sebagai biaya perusahaan. Urusan PERUSAHAAN sering kali ditopang oleh pribadi.
Kendaraan, tempat kerja, laptop masih dipakai bersama. Listrik, air, bensin, dan pengeluaran-pengeluaran lain masih berbagi pemakaian
Gula untuk usaha adalah juga gula yang dipakai untuk urusan-urusan pribadi
Biaya yang sering kepakai bersama: pulsa, biaya transportasi, biaya hiburan, makan, dll
Tidak ada yang salah dengan hal diatas, toh itu perusahaan Anda sendiri, namun bukankah Anda ingin melakukan Percepatan Bisnis ?
Manfaat yang dapat dirasakan ketika memisahkan keuangan pribadi dan perusahaan yaitu:
1. Meningkatkan profesionalitas sebagai pelaku usaha
2. Laporan keuangan lebih tertata
3. Menghindari resiko keuangan yang rancu dan berantakan
4. Memaksimalkan percepatan bisnis
Cara memisahkan keuangan bisnis dan pribadi yaitu dengan :
1. Gunakan rekening yang berbeda
2. Disiplin terhadap diri sendiri
3. Catat keuangan pribadi dan bisnis secara terpisah
4. Ada yang bantu untuk catat atau bahkan nagih
5. Lakukan evaluasi
Semoga Anda bisa melakukan percepatan bisnisnya dengan mengenali 20 kesalahan fatal dalam mengelola keuangan bisnis.
Baca juga: Skema Konsep 50 30 20 Mengelola Keuangan