Update Corona Global: 10 Negara dengan Kasus Terbanyak | Kata WHO soal Asal Covid-19

11 Februari 2021 | oleh Grand Lazzuardi Update Corona Global: 10 Negara dengan Kasus Terbanyak | Kata WHO soal Asal Covid-19

Penyebaran virus corona secara global, masih terus bertambah dari hari ke harinya. Melansir data dari laman Worldometers, hingga Rabu (10/2/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 107.375.449 (107 juta) kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 79.265.480 (79 juta) pasien telah sembuh, dan 2,348,659 orang meninggal dunia. Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 25.613.649 dengan rincian 25.658.714 pasien dengan kondisi ringan dan 102.596 dalam kondisi serius.

Berikut 10 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

1. Amerika Serikat: 27.789.872 kasus, 479.382 orang meninggal, total sembuh 17.614.073
2. India: 10.858.300 kasus, 155.280 orang meninggal, total sembuh 10.559.604
3. Brasil: 9.602.034 kasus, 233.588 orang meninggal, total sembuh 8.523.462
4. Rusia: 3.998.216 kasus, 77.598 orang meninggal, total sembuh 3.493.886
5. Inggris: 3.972.148 kasus, 113.850 orang meninggal, total sembuh 1.983.650
6. Perancis: 3.005.487 kasus, 80.147 orang meninggal, total sembuh 235.717
7. Spanyol: 2.881.793 kasus dan 63.061 orang meninggal
8. Italia: 2.655.319 kasus, 92.002 orang meninggal, total sembuh 2.149.350
9. Turki: 2.548.195 kasus, 26.998 orang meninggal, total sembuh 2.437.382
10. Jerman: 2.302.051 kasus, 63.271 orang meninggal, total sembuh 2.057.300.

Indonesia

Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia. Hingga Selasa (9/2/2021) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 8.700. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 1.174.779 orang. Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 10.424 orang. Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 973.452 orang. Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 213 orang. Maka, jumlah pasien yang meninggal dunia kini jumlahnya menjadi 31.976 orang.

Inggris

Pemerintah Inggris mengatakan akan memperketat perbatasan mulai Senin, 15 Februari, guna membantu mencegah masuk varian baru Covid-19 ke negara tersebut. Otoritas akan mewajibkan karantina hotel di Inggris bagi mereka yang tiba dari negara-negara paling berisiko Covid-19. "Kami sedang menyiapkan sistem baru karantina hotel bagi warga Inggris dan Irlandia yang berada di negara-negara zona merah (Covid-19) dalam 10 hari terakhir," kata Menteri Kesehatan Matt Hancock dilansir dari Reuters, Selasa (9/2/2021).

Mereka yang tiba harus menjalani karantina di hotel rujukan, yang mereka pesan sebelumnya sebelum keberangkatan dan setiap pendatang dikenai biaya 1.750 pounds. "Hotel-hotel rujukan Covid-19 akan dijaga petugas. Penjelasan lebih lanjut akan diumumkan pada Kamis (11/2/2021)," kata Hancock. Pemerintah mengatakan telah menyewa 16 hotel untuk 4.600 kamar pertama dan akan menambahnya sesuai kebutuhan.

Iran

Masih dari sumber yang sama, Iran memulai program vaksinasi Covid-19, Selasa, untuk para tenaga kesehatan yang bekerja di unit perawatan intensif (ICU). Laporan langsung siaran televisi pemerintah menunjukkan Parsa Namaki, anak laki-laki Menteri Kesehatan Iran Saeed Namaki, menerima suntikan pertama vaksin Covid-19. Vaksinasi pertama itu disiarkan oleh televisi nasional demi meningkatkan kepercayaan publik terhadap vaksin Covid-19 buatan Gamaleya Institute Rusia, Sputnik V.

Iran telah menerima 10.000 dari total alokasi dua juta dosis vaksin Sputnik V untuk 1,3 juta warganya sampai 20 Maret 2021, kata laporan televisi itu. Iran juga masih menunggu kiriman lebih dari empat juta dosis vaksin buatan AstraZeneca. Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei melarang Kementerian Kesehatan mengimpor vaksin buatan Inggris dan Amerika Serikat. Khamenei menyebut vaksin buatan dua negara itu tidak dapat diandalkan. Ia curiga vaksin itu digunakan untuk menyebarkan penyakit ke negara lain.

Ethiopia

Ethiopia telah mendapatkan 9 juta dosis vaksin Covid-19 hingga April, dan berharap bisa memberikannya kepada sedikitnya seperlima dari 110 juta populasinya pada akhir tahun ini. "Untuk saat ini hingga April kami telah mengalokasikan hampir sembilan juta dosis," kata Menteri Kesehatan Ethiopia Lia Tadesse, Selasa. "Dalam tahun ini kami ingin memastikan kami mendapatkan sedikitnya 20 persen dari populasi," kata dia kepada Reuters.

Ethiopia terbuka untuk menerima sumbangan vaksin, tambah Lia, dan mengatakan negara itu tidak melakukan pengadaan dosis secara mandiri tetapi hanya melalui Fasilitas Covax. Lia tidak merinci vaksin mana yang akan diterima Ethiopia melalui Covax. "Kami tidak mendapatkan vaksin khusus, yang kami dapatkan berdasarkan ketersediaan fasilitas Covax," ujar dia.

Amerika Serikat

California pada Selasa (9/2/2021) sedikit lagi melampaui New York sebagai negara bagian AS dengan kematian terbanyak akibat virus corona, di tengah peluncuran vaksin dan penurunan kasus baru. Kematian akibat Covid-19 di California mencapai 44.495 pada Senin (8/2/2021) malam, menurut perhitungan Reuters. Angka ini hampir menyamai jumlah kasus kematian akibat Covid-19 di New York yang mencapai 44.693.

"Ini adalah pengingat yang menyayat hati bahwa Covid-19 adalah virus yang mematikan, dan kami berduka bersama setiap warga California yang telah menderita kehilangan orang yang dicintai secara tragis selama pandemi ini," ujar kepala Health & Human negara bagian itu Dr. Mark Ghaly. Salah satu alasan tingginya angka kematian California adalah populasi negara bagian yang sangat besar, yakni 40 juta orang. Jika dilihat dari segi kematian per kapita, California, dengan 113 kematian per 100.000 penduduk, menempati urutan ke-32 di negara itu.

WHO

Kepala tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyelidiki asal-usul Covid-19 mengatakan, kemungkinan besar kelelawar tetap menjadi sumber virus Covid-19. Selain itu, penularan virus melalui makanan beku adalah kemungkinan yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Akan tetapi, dia memutuskan untuk mengesampingkan faktor kebocoran laboratorium.

Melansir Reuters, Selasa (9/2/2021) menurut Peter Ben Embarek, yang memimpin tim ahli independen dalam kunjungannya selama hampir sebulan ke kota Wuhan di China, kerja tim WHO telah mengungkap informasi baru tetapi tidak secara dramatis mengubah gambaran mereka tentang wabah itu. "Jalur yang mungkin dari spesies hewan asli apa pun sampai ke pasar Huanan bisa mengambil jalur yang sangat panjang dan berbelit-belit yang melibatkan juga pergerakan lintas batas," ucap Embarek. Embarek mengatakan pekerjaan untuk mengidentifikasi asal-usul virus korona menunjuk ke reservoir alami kelelawar, tetapi kecil kemungkinannya mereka berada di Wuhan.

Berita Lainnya

Update Corona Global: 10 Negara dengan Kasus Terbanyak | Kata WHO soal Asal Covid-19

11 Februari 2021 | oleh Grand Lazzuardi

Update Corona Global: 10 Negara dengan Kasus Terbanyak | Kata WHO soal Asal Covid-19

Kita Patut Apresiasi Kinerja Para Tenaga Medis di Masa Pandemi

8 Februari 2021 | oleh Grand Lazzuardi

Kita Patut Apresiasi Kinerja Para Tenaga Medis di Masa Pandemi

Beredar Vaksin Abal-abal yang Tidak Memiliki Izin BPOM!

22 Januari 2021 | oleh Grand Lazzuardi

Beredar Vaksin Abal-abal yang Tidak Memiliki Izin BPOM!

Kesadaran Masyarakat akan Bahaya Covid-19 Masih Minim Sekali

20 Januari 2021 | oleh Grand Lazzuardi

Kesadaran Masyarakat akan Bahaya Covid-19 Masih Minim Sekali