Sebelum memulai transaksi ada baiknya melakukan finansial checkup terlebih dahulu, untuk memeriksakan kesehatan bisnis nya setelah liburan panjang.
Diharapkan dengan begitu dapat tersusun laporan keuangan yg lebih rapih, lebih mudah untuk dikontrol dan di evaluasi. Hal ini pula akan membantu dalam melakukan percepatan dalam bisnis dapat pula membantu dalam penentuan kebijakan.
Ada sebagian usaha yg belum mengetahui berat bisnis nya, tidak tahu nilai kekayaan yg dimilikinya, inilah saat yg tepat untuk melakukannya.
Apa saja point untuk melakukan finansial checkup tersebut:
ASET
1. Tentukan berapa uang cash yg dialokasikan untuk bisnis.
2. Lakukan stok opname berapa nilai beli stok barang yang dimiliki.
3. Cek dan hitung berapa nilai ppe yg ada, property & peralatan yg digunakan.
4. Berapa nilai piutang yg belum tertagih.
LIABILITY
5. Berapa nilai utang dagang yang harus dibayar pada supplier.
6. Berapa sisa nilai utang bank yang mesti disetor.
EQUITY
Untuk nilai equity ini bisa saja dihitung nilai aset yg dimiliki dikurangi liability sehingga ditemukan modal yg ada.
Aset = liability + equity
Nah dari sini akan diketahui berapa jumlah berat bisnis yg dimiliki oleh sebuah usaha dengan melihat jumlah aset yg dimiliki, apakah memang aset ini benar-banar modal sendiri atau memang banyak dengan modal utang bank atau utang dagang.
Hal ini pula dapat dinamakan dengan audit neraca. Neraca dalam sebuah bisnis, seperti layaknya sedang memphoto, *cekrek*, oh berat bisnis untuk periode ini segini...suatu saat lakukan lagi audit *cekrek*, oh sekarang sudah segini. Jadi perkembangan usaha ini dapat terpantau dengan baik.
Setiap transaksi yang terjadi maka akan menambah jumlah berat pada bisnis. Jadi hal ini merupakan salah satu hal penting yg dapat dilakukan agar bisnis senantiasa dapat terpantau dengan baik.
Semoga Manfaat...:blush: