Usaha Mikro Kecil Menengah atau yang sering disebut UMKM merupakan usaha yang dibangun oleh individu, badan usaha kecil ataupun perumahan. Saat ini bisnis UMKM di Indonesia semakin bertunas setiap harinya. Meskipun jenis usaha ini dibangun dengan skala yang kecil, tapi UMKM memiliki dampak yang besar terhadap perekonomian di indonesia.
Meski demikian, tak jarang pula UMKM ini mengalami masalah dalam pengelolaan usahanya teutama masalah finansial. Masalah keuangan ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan bisnis sulit berkembang.
Berikut ini masalah finansial yang sering dialami oleh pelak UMKM, diantaranya sebagai berikut:
1. Tidak Ada Rencana Anggaran
Pada umumnya UMKM ini adalah usaha yang dikelola seorang diri, mulai dari produksi barang, pemasaran, distribusi sampai dengan pengelolaan keuangan. Sehingga, terkadang banyak pelaku UMKM yang menganggap spele masalah keuangan bisnis.
Padahal, memiliki rencana anggaran yang dibuat dengan sangat matang akan membantu Anda untuk mengelola bisnis dengan lebih mudah dan terencana dengan baik.
2. Kurangnya Modal Usaha
Salah satu masalah yang satu ini sering kita jumpai di kalangan bisnis UMKM. Bahkan tak jarang, dari mereka yang memiliki keinginan atau sudah membuka dan mengembangkan usaha, mengalami kegagalan karena minimnya modal. Alhasil ide-ide dan rencana-rencana bisnis harus mengendap dan hanya menjadi angan.
Maka, dari itu pentingnya persiapan dan rencana sebelum memutuskan untuk membangun dan mengembangkan usaha. Seperti perisapan anggaran untuk modal entah itu uang tabungan ataupun uang pinjaman dari bank.
3. Tidak Ada Evaluasi
Pentingnya mencari tahu apa yang menjadi kekurangan dan kelebihan dari bisnis yang sedang Anda jalani. Adanya evalusai, Anda bisa dengan mudah memahami bagian mana yang haru diperbaiki, ditingkatkan maupun dipertahankan.
Anda bisa memulai melakukan evaluasi bisnis dengan melakukan analisa pasar dan riset terhadap pesaing untuk mendukung kegiatan evaluasi Anda.
4. Arus Kas yang Tidak Sehat
Menurut Ken Wentworth, pemilik dari Mr.Biz Soluction menganggap bahwa masalah arus kas menjadi salah satu masalah konstan yang umum dialami oleh setiap UMKM. Hal ini diklaim beberapa peneliitian yang mengatakan bahwa arus kas menjadi masalah terbesar yang dialami oleh 33% pelaku UMKM.
5. Tidak Ada Laporan Keuangan
Pada umumnya, laporan keuangan membantu menunjukan keuangan bisnis, tentang seberapa banyak modal yang telah Anda keluarkan, dan sebeaapa banyak keuntungan yang didapatkan. Sehingga dengan adanya laporan keuangan yang jelas akan membantu Anda untuk mengatur kembali strategi bisnis untuk ke depannya.
Oleh karena itu, laporan keuangan sangat penting dilakukan, namun meskipun begitu masih banyak UMKM yang mengabaikan laporan keuangan dengan alasan melakukan pencatatan pengeluaran dan pemasukan saja sudah cukup.
Padahal laporan keuangan memuat informasi lebih banyak yang bukan hanya sekedar uang keluar dan uang masuk saja..
6. Strategi Pemasaran Kurang
Strategi pemasaran memegang peranan penting bagi sebuah ussaha dan bahkan pemasaran bisa dikatakan sebagai ujung tombak dai sebuah perusahaan. Sebagus apapun produk dan jasa yang Anda miliki tanpa adanya pemasaran maka konsumen tidak akan mengenal dan mengetahu keberadaan bisnis Anda.
Maka dari itu, adanya strategi pemasaran yang tepat akan membantu produk Anda untuk menemukan target pembeli.
7. Masih Melakukan Pembukuan Konvensonal
Pembukuan dengan cara konvensional memang tidak salah, namun dalam pencatatannya pastikan tidak ada kesalahan menginput data atau keuangan. Terkadang kesalahan kecil emacam ini sering terjadi dalam pembukuan manual.
Pembukuan secara manual akan beresiko salah rekapitulasi, atau data hilang dan juga rusak. Oleh karena itu UMKM perlu mengatur ualng kembali pembukuan, Anda bisa mulai beralih ke sistem aplikasi kasir yang akan membantu mengelola keuangan usaha Anda.
Selain itu sistem aplikasi kasir membantu Anda mengetahui laporan keuangan secara cepat dan akurat, juga membantu Anda untuk mengelola stok barang menjadi lebih mudah.